MANUSIA DAN KESUSASTRAAN
MANUSIA
DAN KESUSASTRAAN
DISUSUN OLEH
MONTHIANA AUGUSTIN
14116523
MANUSIA DAN
KESUSASTRAAN
A. Pendekatan Kesusastraan
Seni adalah sebuah karya atau sastra yang tidak dapat dipisahkan dalam
kehidupan manusia. Ini dikarenakan seni merupakan ekspresi manusia terhadap
sesuatu. Ilmu budaya dasar dinamakan Basic Humanities, yang berasal dari bahasa
inggris yaitu The Humanities, dan bahasa latin yaitu Humanus yang berarti
manusia, berbudaya, dan halus. Maka dari itu apabila kita mempelajari The
Humanities maka kita akan menjadi manusia yang berbudaya, dan halus. Sedangkan
sastra berasal dari kata castra berarti tulisan. Dari makna asalnya dulu,
sastra meliputi segala bentuk dan macam tulisan yang ditulis oleh manusia.
Seperti catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang,
dan sebagainya. Sastra lebih mudah untuk berkomunikasi. Karena pada hakikatnya
karya sastra merupakan penjabaran abstraksi. Dan sifat abstrak inilah yang
menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi. Filsafat juga menggunakan bahasa
adalah abstraksi. Cinta kisah, kebahagian, kebebasan yang digarap oleh filsafat
adalah abstrak. Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu
budaya dasar, karena materi-materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang
berkaitan dengan sastra dan seni.
Ada juga tiga hal yang berkaitan dengan pengertian sastra, yaitu ilmu sastra,
teori sastra, dan karya sastra, yaitu adalah sebagai berikut.
- Ilmu Sastra adalah ilmu
pengetahuan yang menyelidiki secara ilmiah berdasarkan metode tertentu
mengenai segala hal yang berhubungan dengan seni sastra.
- Teori Sastra adalah asas-asas
dan prinsip-prinsip dasar mengenai sastra dan kesusastraan.
- Karya Sastra adalah proses
kreatif menciptakan karya seni dengan bahasa yang baik, seperti puisi,
cerpen atau novel, atau drama.
Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar,
karena materi-materi yang diulas oleh ilmu budaya daar ada yang berkaitan
dengan sastra dan seni. Budaya Indonesia sangat menunjukkan adanya sastra dan
seni didalamnya.
B. Ilmu Budaya yang dihubungkan
dengan prosa
Istilah prosa banyak padanannya. Kadang disebut narrative fiction, prose fiction atau hanya fiction saja. Dalam bahasa Indonesia istilah tadi sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman, atau novel, atau cerita pendek. Prosa adalah cerita rekaan dan diartikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pameran, lakuan , peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Dalam kesusastraan kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.
a. Prosa lama meliputi :
1. Dongeng adalah Cerita yang tidak benar-benar terjadi.
2. Hikayat adalah Cerita yang sulit diterima akal,merupakan cerita rekaan, namun memiliki pesan dan amanat bagi pembacanya.
3. Sejarah adalah Kejadian masa lampau yang benar-benar terjadi atau riwayat asal-usul
b. Prosa baru Meliputi :
1. Kisah adalah Satuan naratif yang seringkali dibedakan dari cerita.
2. Cerpen adalah Suatu bentuk prosa naratif fiktif, cenderung padat dan langsung pada
tujuannya
3. Novel adalah Karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif, biasanya berbentuk cerita.
4. Biografi adalah Kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang.
5. Otobiografi adalah Biografi yang ditulis oleh subyeknya.
3. Novel adalah Karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif, biasanya berbentuk cerita.
4. Biografi adalah Kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang.
5. Otobiografi adalah Biografi yang ditulis oleh subyeknya.
C. Nilai-nilai dalam Prosa Fiksi
Sebagai seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa
fiksi) langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan, atau cerita.
Dengan penciptaan lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat
sastra. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain
adalah sebagai berikut.
- Prosa fiksi memberikan
kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dan membaca fiksi adalah pembaca
mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu peristiwa
atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk
mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum dikunjunginya atau yang tak
mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh
yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin untuk perjalanan hidupnya
untuk mencapai sukses.
- Prosa fiksi memberikan
infonnasi
Fiksi memberikan sejenis infonnasi yang tidak terdapat di dalam ensildopedi.
Dalam novel kita dapat belajar sesuatu yang lebih daripada sejarah atau laporan
jurnalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga
kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.
- Prosa fiksi memberikan warisan
kultural
Prosa fiksi dapat menstimulasi imajinasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan
yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
- Prosa memberikan keseimbangan
wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan
pengalaman-pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan lebih
banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi
yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan
sendiri.
D. Ilmu Budaya Dasar yaang
dihubungkan dengan Puisi
Puisi adalah seni tertulis dimana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya
untuk tambahan, atau selain arti semantiknya. Puisi adalah bentuk karangan yang
tidak terikat oleh rima., ritme ataupun jumlah baris serta ditandai oleh bahasa
yang padat.
Kreativitas penyair dalam membangun puisi yaitu sebagai berikut.
- Figura Bahasa.
- Kata-kata yang ambiquitas.
- Kata-kata berjiwa.
- Kata-kata yang konotatif
5. Pengulangan.
Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi dalam Ilmu Budaya Dasar,
yaitu salah satunya adalah hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
Perekaman dari penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman
perwakilan”. Ini berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu
kebutuhan dasarnya untuk lebih menghidupkan kembali pengalaman hidupnya dari
sekedar kumpulan pengalaman langsung yang terbatas. Dengan pengalaman
perwakilan itulah sastra atau puisi dapat memberikan kepada para mahasiswa
untuk memilki kesadaran yang penting untuk dapat melihat dan mengerti banyak
tentang dirinya sendiri serta tentang masyarakat.
DAFTAR
PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar