INDIVIDU KELUARGA DAN MASYARAKAT [ILMU SOSIAL DASAR]
MAKALAH
ILMU SOSIAL DASAR
INDIVIDU
KELUARGA DAN MASYARAKAT
Di
Susun Oleh :
Monthiana
Augustin
14116523
FAKULTAS
ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2016
1. INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT
A.
PENGERTIAN
Individu
berasal dari kata latin ‘individuum’ artinya yang tak terbagi atau satu
kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Individu bukan berarti manusia sebagai
suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan yang terbatas,
yaitu sebagai manusia perseorangan. Makna manusia menjadi Individu apabila pola
tingkah lakunya hampir identik dengan tingkah laku massa yang bersangkutan.
Proses Individualisasi atau aktualisasi diri merupakan proses peningkatan
ciri-ciri individualitas pada seseorang sampai pada dirinya sendiri.
Keluarga
diambil dari bahasa Sanskerta “kulawarga”; “ras” dan “warga” yang berarti
“anggota” yaitu lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki
hubungan darah. Keluarga adalah unit satuan masyarakat yang terkecil yang
merupakan suatu komponen kecil dalam masyarakat. Kelompok inilah yang
menghasilkan individu dengan berbagai macam bentuk kepribadiannya dalam
masyarakat. Keluarga sebagai kelompok pertama yang dikenal individu sangat
berpengaruh secara langsung terhadap perkembangan individu sebelum maupun
sesudah terjun langsung secara individual di masyarakat.
Masyarakat
yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya sudah dijelaskan yaitu sekelompok
orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana
sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam
kelompok tersebut dari pengertian menurut pandangan istilah society. Kata
“masyarakat” sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Menurut Drs.
JBAF Mayor Polak, masyarakat adalah wadah segenap antar hubungan sosial terdiri
atas banyak sekali kolektiva serta kelompok dan tiap-tiap kelompok terdiri atas
sub kelompok. Jadi, masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah
memiliki tatanan kehidupan, norma-norma adat istiadat yang sama-sama ditaati
dalam lingkungannya.
B.
GOLONGAN MASYARAKAT
a. Masyarakat sederhana
Dalam lingkungan masyarakat
sederhana(primitif) pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis
kelamin. Pembagian kerja dalam bentuk lain tidak terungkap dengan jelas,
sejalan dengan pola kehidupan dan pola perekonomian masyarakat primitif atau
belum sedemikian rupa seperti pada masyarakat maju.
b. Masyarakat maju.
Memiliki aneka ragam kelompok
sosial, atau lebih akrab dengan sebutan kelompok organisasi kemasyarakatan yang
tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan
dicapai.
Selain itu ada juga 2
golongan masyarakat lainnya, masyarakat industry dan non industry yang memiliki
perbedaan yakni :
1. Masyarakat Non
Industri
Secara garis besar, kelompok
nasional atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi
dua golongan, yaitu kelompok primer (prymari group) dan kelompok sekunder
(secondary group)
2. Masyarakat Industri
Ketika berkembang pesatnya industri
di eropa pada abad ke-15. Hal tersebut melahirkan bentuk pembagian kerja antara
majikan dan buruh. Semula pembagian kerja antara majikan dan buruh atau mereka
yang magang bekerja berjalan serasi, namun laju pertumbuhan industri membawa
konsekuensi memisahkan pekerja dengan majikan lebih nyata.
1 2. PERTUMBUHAN
pertumbuhan itu adalah suatu
perubahan menuju ke arah yang lebih maju dan dewasa/ atau disebut juga dengan
istilah proses.
Dan menurut ahli
sosiologi pertumbuhan itu adalah proses sosialisasi, yaitu proses perubahan
sifat mula-mula yang asosial atau juga sosial kemudian tahap demi tahap
disosialisasikan.
B.FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERTUMBUHAN
Pada garis besarnya
terdapat tiga golongan, yaitu ;
a. Pendirian Navistik
Menurut para ahli golongan ini
berpendapat, bahwa pertumbuhan individu itu semata-mata ditentukan oleh
faktor-faktor yang dibawa sejak lahir. Para ahli ini menunjukan berbagai
kesempatan atau kemiripan antara orang tua dengan anaknya.
b. Pendirian Empiris
dan Environmentalistik
Pendirian ini berlawana dengan
navistik. Para ahli berpendapat, bahwa pertumbuhan individu semata-mata
tergantung pada lingkungan sedang dasar tidak berperan sama sekali. Menurut
faham ini di dalam pertumbuhan individu baik dasar maupun lingkungan
kedua-duanya memgang peranan penting.
c. Pendirian
Konvergensi dan Interaksionisme
Kebanyakn para ahli mengikuti
pendirian konvergensi dengan modifikasi seperlunya. Suatu modifikasi yang
terkenal yang sering dianggap sebagai perkembangan lebih jauh konsepsi
konvergensi ialah konsepsi interaksionisme yang berpandangan dinamis yang
menyatakan bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan
pertumbuhan individu.
3 3. FUNGSI KELUARGA
A. PENGERTIAN FUNGSI
KELUARGA
Fungsi keluarga adalah suatu
pekerjaan-pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh
keluarga itu.
B. MACAM-MACAM FUNGSI
KELUARGA
Pekerjaan-pekerjaan yang harus
dilaksanakan oleh keluarga itu dapat
digolongkan/dirincikan kedalam beberapa fungsi, yaitu :
a. Fungsi biologis
b. Fungsi Pemeleiharaan
c. Fungsi Ekonomi
d. Fungsi keagamaan
e. Fungsi Sosial.
4. 4. HUBUNGAN INDIVIDU , KELUARGA DAN
MASYARAKAT
A. MAKNA INDIVIDU
Manusia adalah mahluk individu.
Mahluk individu berarti mahluk yang tidak dapat dibagi-bagi, tidak dapat
dipisah-pisahkan antara jiwa dan raganya.
B. MAKNA KELUARGA
Keluarga adalah merupakan kelompok
primer yang paling penting di dalam masyarakat. Keluarga merupaka sebuah grup
yang terbentuk dari hubungan laki-laki dan wanita, perhubungan mana sedikit
banyak berlangsung lama untuk menciptakan dan membesarkan anak-anak.
C. MAKNA MASYARAKAT
Dalam arti yang luas masyarakat
dimaksud keseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama tidak dibatasi oleh
lingkungan, bangsa dan sebagainya, atau dengan kata lain : kebulatan dari semua
perhubungan dalam hidup bermasyarakat. Dalam arti sempit masyarakat dimaksud
sekelompok manusia yang dibatasi aspek-aspek tertentu, misalnya teritorial,
bangsa, golongan, dan sebagainya.
5. 5. URBANISASI
Urbanisasi adalah
perpindahan tempat tinggal penduduk dari desa ke kota. Orang yang melakukan hal
ini disebut urban. Urbanisasi dari sudut pandang sosial dapat menimbulkan
masalah sosial. Masalah sosial tersebut seperti masalah ekonomi karena terlalu
banyaknya penduduk di suatu tempat sehingga kekurangan bahan pangan ataupun
untuk mengurangi penduduk dikarenakan padatnya penduduk sehingga menimbulkan
lingkungan kumuh. Urbanisasi mempunya faktor-faktor yaitu faktor penarik,
pendorong.
Faktor penarik :
1. Kehidupan kota yang
lebih modern
2. Sarana dan prasarana
kota lebih lengkap
3. Banyak lapangan
pekerjaan di kota
4. Pendidikan sekolah
dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas
Faktor pendorong :
• Lahan pertanian
semakin sempit
• Merasa tidak cocok
dengan budaya tempat asalnya
• Menganggur karena
tidak banyak lapangan pekerjaan di desa
• Terbatasnya sarana dan
prasarana di desa
• Diusir dari desa asal
• Memiliki impian kuat
menjadi orang kaya
Walaupun urbanisasi
berdampak dalam masalah sosial tetapi ternyata mempunyai keuntungan meskipun
dapan mengakibatkan sisi negatif. Berikut keuntungan dan akibat dari urbanisasi.
Keuntungan urbanisasi :
– Memoderenisasikan
warga desa
– Menambah pengetahuan
warga desa
– Menjalin kerja sama
yang baik antarwarga suatu daerah
– Mengimbangi
masyarakat kota dengan masyarakat desa
Akibat urbanisasi :
1. Terbentuknya suburb
tempat-tempat pemukiman baru dipinggiran kota
2. Makin meningkatnya
tuna karya (orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap)
3. Masalah perumahan yg
sempit dan tidak memenuhi persyaratan kesehatan
4. Lingkungan hidup
tidak sehat, timbulkan kerawanan sosial dan kriminal
Sumber :
https://yellowreddk.wordpress.com/2014/10/11/ilmu-sosial-dasar-individu-keluarga-dan-masyarakat/
http://syaifulhasby.blogspot.co.id/2015/10/ilmu-sosial-dasar-individu-keluarga-dan.html
Komentar
Posting Komentar